Bacaan Salat Jenazah Laki-laki/Perempuan, Syarat Sah dan Tata Cara Pelaksanaan Salat Jenazah

Salat jenazah adalah ibadah yang dilakukan untuk jenazah muslim, baik laki laki maupun perempuan. Hukum sholat jenazah adalah fardhu khifayah. Cara sholat jenazah berbeda dengan sholat wajib maupun sholat sunnah lainnya.

Seseorang yang mengerjakan sholat jenazah tidak disertai gerakan ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk tahiyat. Lalu, bagaimana cara dan bacaan sholat jenazah? Menurut Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah yang ditulis oleh Ustad M. Syukron Maksum, ada beberapa syarat sah sebelum sholat jenazah.

1. Syarat salat jenazah sama dengan sholat lain, yaitu menutup aurat, suci dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian, dan tempatnya, serta menghadap kiblat. 2. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani. 3. Letak jenazah diletakkan berada di sebelah kiblat orang yang menyalatkannya, kecuali jika salat jenazah dilakukan di dekat makamnya atau salat gaib.

Niat; Berdiri bagi yang mampu; Melakukan 4 kali takbir;

Mengangkat tangan pada takbir pertama; Membaca surat Al Fatihah; Membaca salawat;

Berdoa untuk jenazah; Salam. Yang perlu diketahui, ada perbedaan lafal niat bagi jenazah perempuan dan juga laki laki.

Lafaz niat salat untuk jenazah perempuan: اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى “Ushollii ‘alaa haadzihill mayyitati arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa,”

Artinya: “Saya niat salat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.” اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى “Ushollii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa,”

Artinya: “Saya niat salat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.” Setelah membaca niat, segera lakukan takbiratul ihram, tangan bersedekap seperti salat pada umumnya dan membaca Al Fatihah: Takbir takbir kedua, kemudian membaca salawat Nabi.

Orang yang melakukan salat jenazah dapat memilih salawat Ibrahimiyah yang dianggap lebih afdal, yaitu: اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ “Allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid.

Allohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid.” “Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, Sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim,

Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, Sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim,

Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.” Membaca takbir sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu. Lalu kembali meletakkan tangan di atas pusar. Setelah itu, membaca doa untuk jenazah.

Doa salat jenazah ini sebagaimana hadis riwayat Muslim dalam Shahih nya: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ “Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’

Mudkholahu waghsilhu bil maa i wats tsalji wal barod, Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas, Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi,

Wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.” “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun,

Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran, Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, Pasangan yang lebih baik dari pasangannya, lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan azab neraka.”

Untuk jenazah perempuan, berikut bacaan doanya: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ “Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa

Wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa i wats tsalji wal barod, Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas, Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa,

Wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.” Setelah takbir keempat, berikut ini bacaan solatnya: Doa tersebut sebagaimana dalam hadis riwayat Abu Dawud, yakni:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ “Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.” “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan cobai kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”

Jika jenazahnya perempuan, maka doa salat jenazah setelah takbir keempat menjadi: اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهَا “Allohumma laa tahrimnaa ajrohaa wa laa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa walahaa),”

Salat jenazah juga diakhiri dengan salam dengan memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri. السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ “Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh.”

Artinya: “Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkah Nya limpahkan kepada kalian.” Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *