Mata minus banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita. Selain itu, mata minus juga menyerang hampir semua kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Mata minus pada anak kecil seringkali disebabkan karena anak kecanduan gadget. Ciri – ciri mata minus ditandai dengan penglihatan yang buram atau tampak kabur saat melihat objek jarak jauh. Perbedaan mata minus dengan silinder adalah silinder akan melihat objek berbayang seperti melihat tulisan menjadi ada 2 bayangan objek, sedangkan mata minus objek terlihat buram.
Jika mata sudah minus maka Anda tidak bisa memaksakan mata memfokuskan atau menyipitkan untuk dapat melihat akan tetapi harus menggunakan alat bantu seperti kacamata atau lensa kontak. Selain karena gadget, terdapat faktor lain yang menyebabkan mata minus.
Selain melihat layar ponsel atau televisi terlalu dekat sehingga terpapar radiasi, kurang tidur juga dapat menyebabkan mata minus. Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature menunjukkan kurang tidur dapat menimbulkan ketegangan pada mata sehingga menyebabkan mata lelah, merah, kehilangan penglihatan. Anak-anak direkomendasikan untuk tidur 10-12 jam setiap hari dan orang dewasa direkomendasikan tidur 7-9 jam setiap hari.
Di samping kebiasaan yang kita lakukan setiap hari, mata minus seringkali juga diturunkan secara genetik dari keluarga. Jika salah satu ataupun kedua orang tua memiliki mata minus maka anaknya memiliki resiko lebih tinggi untuk memiliki mata minus juga, akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak tidak memiliki mata minus karena berbagai faktor lain seperti kebiasaan anak maupun nutrisi anak sejak lahir.
Penyebab mata minus yang lainnya adalah kekurangan zat karoten. Bagi Anda yang tidak rajin mengonsumsi zat karoten akan mengalami rabun jauh. Beberapa dokter spesialis mata menganjurkan orang tua memberikan asupan makanan yang mengandung zat karoten supaya terhindar dari miopi. Zat karoten mudah ditemukan pada sayuran seperti wortel, bayam, hingga tomat. Zat karoten juga banyak dikandung dalam buah-buahan termasuk pisang, kiwi, pepaya, buah naga, apel, dan lain sebagainya.