Intermittent Fasting adalah diet puasa dengan metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Dibandingkan dengan istilah “diet” yang biasanya merujuk pada pengurangan atau pembatasan makan, metode intermittent fasting cenderung lebih mengatur kebiasaan makan Anda. Diet ini tidak hanya bikin perut susut, tapi juga bisa menyehatkan sampai ke hormon, sel, dan hormon tubuh.
Pada diet ini, kamu tidakperlu mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau dikonsumsi, tetapi kapan Anda makan dan kapan harus berhenti makan alias “puasa”. Metode ini memang menganjurkan puasa makan selama 16 jam, tapi waktunya dapat Anda tentukan sendiri.
Saat melakukan puasa intermiten akan ada pola makan yang dibagi ke dalam dua periode: makan dan puasa. Yang diklaim ampuh dalam membantu menurunkan berat badan dan dapat membantu mengurangi resistensi insulin, menekan semua faktor risiko penyakit jantung, mencegah pertumbuhan sel kanker, hingga menjaga kesehatan otak. Namun, hanya dilakukan pembatasan tentang waktu makan. Umumnya pelaku IF berpuasa 16 jam dalam satu hari, atau puasa 24 jam, dua kali dalam sepekan.
Metode ini melatih ketahanan tubuh agar tetap dapat menjalankan fungsinya walaupun sedang tidak mengonsumsi makanan dalam periode tertentu dan dapat membantu tubuh mengendalikan tekanan darah dan kolesterol karena tubuh melakukan pembakaran lemak lebih efektif saat menjalani puasa, serta membuat hormon insulin lebih sensitif terhadap makanan yang masuk.
Selain itu terdapat manfaat kesehatan dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah :
– Menurunkan berat badan. Diet IF membantu meluruhkan lemak di badan dan perut, tanpa harus secara sadar membatasi kalori.
– Menurunkan resistensi insulin. Efeknya, gula darah akan turun 3-6 persen. Kadar insulin menurun 20 30 persen. Ini akan membantu mencegah diabetes tipe 2.
– Mencegah inflamasi. Inflamasi atau peradangan bisa diminimalkan dengan puasa. Inflamasi menyumbang peran dalam kemunculan banyak penyakit kronis.
– Jantung sehat. Orang yang rutin puasa akan terkontrol kadar kolesterol LDL dan trigliserida-nya. Faktor risiko penyakit jantung bisa dicegah.
– Mencegah kanker. Puasa dapat mencegah kanker. Sel kanker akan mengalami apoptosis atau saling memakan sel kanker lainnya, akibat tidak mendapat pasokan makanan.
Tentu saja hal ini harus diimbangi dengan istirahat dan olahraga yang cukup agar mendapat hasil akhir yang maksimal.