Kementerian Intelijen Iran mengumumkan penangkapan jaringan agen terkait dengan Mossad Israel. Dikatakan jaringan tersebut memasuki Iran untuk melakukan serangan terhadap situs 'sensitif', media IRNA melaporkan. "Para tersangka memasuki Iran dari Irak utara, tetapi ditangkap sebelum mereka dapat melakukan sabotase dan "operasi teroris", terang IRNA pada Sabtu (23/7/2022), mengutip pernyataan dari Kementerian.
Dikutip , pengumuman olehKementerian Intelijen Iran datang di tengah meningkatnya ketegangan dengan saingan regional Israel atas program nuklir Teheran. “Anggota jaringan ini melakukan kontak dengan agen mata mata [Israel] Mossad melalui negara tetangga dan memasuki Iran dari wilayah Kurdistan [Irak] dengan peralatan canggih dan bahan peledak yang kuat,” kata kementerian itu mengutip IRNA. Pernyataan itu tidak mengatakan berapa banyak tersangka yang ditangkap atau memberikan kewarganegaraan mereka, juga tidak mengidentifikasi target plot yang diklaim.
"Anggota jaringan … bermaksud melakukan kegiatan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya di beberapa lokasi sensitif dan target yang telah ditentukan sebelumnya," katanya. Kantor Perdana Menteri Israel, yang mengawasi Mossad, menolak berkomentar. Iran dan Israel telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun tahun, dengan Iran menuduh saingannya melakukan serangan sabotase terhadap situs nuklirnya dan pembunuhan tokoh tokoh kunci, termasuk ilmuwan.
Namun ketegangan meningkat menyusul serangkaian insiden tingkat tinggi yang dituduhkan oleh Teheran kepada Israel. Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Kolonel Pengawal Revolusi Sayyad Khodaei di rumahnya di Teheran pada 22 Mei. Dua anggota senior Pengawal Revolusi lainnya juga tewas – satu dalam kecelakaan yang dilaporkan dan yang lainnya dalam penembakan – awal tahun ini.
Dikutip , pada April, Iran mengatakan telah menangkap tiga orang yang terkait dengan Mossad. Sebulan sebelumnya Iran mengklaim telah menggagalkan serangan terhadap pembangkit nuklir yang juga direncanakan oleh tersangka yang terkait dengan Israel. Awal bulan ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid menandatangani janji bersama untuk menolak senjata nuklir Iran.
Teheran mengatakan program nuklirnya damai dan membantah mencari senjata nuklir.